Cloud Computing
A. Pengertian Cloud Computing
Cloud computing mungkin masih samar terdengar bagi orang awam.
Tetapi keberadaan cloud computing di
era digital kini sebenarnya telah terasa di tengah masyarakat dalam kehidupan
sehari - hari seperti penggunaan email dan juga media sosial.
.
Gambar 1. Urutan Depan Belakang
Secara sederhana, cloud computing
dapat kita bayangkan seperti sebuah jaringan listrik.Apabila kita membutuhkan
listrik, apakah kita harus punya pembangkit listrik sendiri?Tentu tidak.Kita
tinggal menghubungi penyedia layanan (dalam hal ini, PLN), menyambungkan rumah
kita dengan jaringan listrik, dan kita tinggal menikmati layanan
tersebut.Pembayaran kita lakukan bulanan sesuai pemakaian.
Definisi Cloud
Computing (komputasi awan) secara umum merupakan gabungan pemanfaatan
teknologi komputer (komputasi) dalam suatu jaringan dengan pengembangan
berbasis internet (awan).
Awan (cloud) adalahmetafora dari internet, sebagaimana awanyang
sering digambarkan di diagram jaringankomputer. Sebagaimana awan dalam diagramjaringan
komputer tersebut, awan(cloud) dalam Cloud
Computing jugamerupakan abstraksi dari infrastrukturkompleks yang
disembunyikannya. Ia adalahsuatu metoda komputasi di mana kapabilitasterkait
teknologi informasi disajikan sebagaisuatu layanan (as a service), sehinggapengguna dapat mengaksesnyalewat Internet
("di dalam awan") tanpamengetahui apa yang ada didalamnya, ahlidengannya,
atau memiliki kendali terhadapinfrastruktur teknologi yangmembantunya.
Menurut sebuah makalahtahun 2008 yang
dipublikasi IEEE Internet
Computing "Cloud Computing adalah suatuparadigma di mana informasi secarapermanen tersimpan di server di internet dantersimpan secara sementara di komputerpengguna (client) termasuk di dalamnyaadalahdesktop, komputer tablet, notebook,handheld, sensor-sensor,monitor dan lain-lain."
Computing "Cloud Computing adalah suatuparadigma di mana informasi secarapermanen tersimpan di server di internet dantersimpan secara sementara di komputerpengguna (client) termasuk di dalamnyaadalahdesktop, komputer tablet, notebook,handheld, sensor-sensor,monitor dan lain-lain."
Teknologi komputer berbasis sistem cloud ini merupakan sebuah teknologi yang menjadikan internet sebagai
pusat server untuk mengelola data dan juga aplikasi pengguna. Teknologi ini
mengizinkan para pengguna untuk menjalankan program tanpa instalasi dan mengizinkan
pengguna untuk mengakses data pribadi mereka melalui komputer dengan akses
internet.
B. Sejarah Cloud Computing
Sejarah cloud computing dimulai pada tahun1960-an, John McCarth seorang pakar komputer
dari MIT meramalkan bahwa suatu hari nanti komputerisasi akan menjadi
infrastruktur publik layaknya seperti berlangganan listrik atau telepon.
Kemudian pada akhir tahun 1990-an, lahir konsep ASP (Application Service Provider) yang ditandai munculnya perusahaan
pengolah data center. Selanjutnya
pada tahun1995, Larry Ellison, pendiri Oracle, melahirkan wacana “Network Computing” pasca penetrasi
Microsoft Windows 95 yang merajai pasar software dunia pada saat itu. Ide itu
menyebutkan bahwa PC tidak perlu dibenamkan software yang membuat berat kinerja
dan cukup diganti sebuah terminal utama berupa server. Pada awal tahun 2000-an,
Marc Beniof, eks Vice President Oracle melansir aplikasi CRM berbentuk “software as a service” bernama
Salesforce.com sebagai penanda lahirnya cloud computing. Tahun 2005, situs online shopping Amazon.com meluncurkan Amazon
EC2 (Elastic Compute Cloud), diikuti Google dengan
Google App Engine, dan IBM yang melansir Blue Cloud Initiative.
C. Karakteristik Cloud Computing
Beberapa karakteristik cloud computing adalah:
1. Multitenancy
(shared
resources): berdasarkan model bisnis di mana sumber daya dibagi pakai
bersama (beberapa pengguna memakai sumber daya yang sama) di tingkat jaringan,
tingkat pengguna, dan tingkat aplikasi.
2. Massive
scalability: walaupun organisasi mungkin mempunyai
ratusan atau ribuan sistem, cloud computing memberikan kemampuan sampai
puluhan juta sistem, di samping kemampuan skala besar dalam memanfaatkan pita
lebar dan tempat penyimpanan data.
3. Elasticity:
pengguna dapat secara cepat meningkatkan dan menurunkan sumber daya komputasi
yang diperlukan, serta melepaskan sumber daya untuk penggunaan lainnya kalau
tidak diperlukan lagi.
4. Pay-as-you-go:
pengguna hanya membayar sumber daya yang sesungguhnya dipakai dan hanya pada
waktu mereka membutuhkan.
5. Self-provisioning
of resources: sumber daya yang dipunyai oleh
pengguna sendiri, seperti sistem-sistem tambahan (kemampuan pengolahan,
software, tempat penyimpanan data) dan jaringan.
D. Arsitektur Cloud Computing
Arsitektur cloud computingdapat
dibedakan kedalam 4 (empat) lapisan, yaitu: lapisan perangkat keras (hardware),
infrastruktur, platform, dan aplikasi, sebagaimana ditunjukkan pada
Gambar 2.
Gambar 2.Arsitektur Cloud Computing.
Berdasarkan Gambar 2, lapisan paling bawah adalah lapisan perangkat keras.
Lapisan ini bertanggung jawab dalam pengelolaan sumber daya fisik dari cloud.Lapisan
ini terdiri dari perangkat fisik seperti server, router, switch,
power, dan sistem pendingin.Secara fisik, lapisan ini sering
dikelompokkan sebagai pusat data (data center).Lapisan selanjutnya
adalah lapisan infrastruktur.Lapisan infrastruktur dikenal dengan lapisan
virtualisasi dan bertanggung jawab untuk membentuk media yang terdiri dari
media penyimpanan (storage) dan sumber daya komputasi yang terpartisi
dari sumber daya fisiknya.
Lapisan berikutnya adalah lapisan platform.Lapisan
ini terdiri dari sistem operasi dan kerangka aplikasi.Lapisan ini bertanggung
jawab untuk meminimalisasi beban penyebaran aplikasi secara langsung ke dalam
wadah mesin virtual. Tingkatan tertinggi dari hirarki arsitektur cloud
computing adalah lapisan aplikasi. Lapisan ini terdiri dari aplikasi aktual
dari cloud dimana jenis layanannya secara langsung dapat dikirimkan atau
digunakan oleh pengguna akhir. Secara umum jenis delivery service yang
disampaikan melalui lapisan ini disebut sebagai Software as a Service (SaaS).
Bila dibandingkan dengan lingkungan layanan tradisional, seperti dedicated
server farms atau server clusters, arsitektur cloud computing lebih
modular. Setiap lapisan memiliki sistem loosely-coupled antara lapisan di
atas dengan yang di bawah.
E. Jenis Layanan Cloud Computing
1.
Software
as a Service(SaaS) ini merupakan layanan cloud computing yang paling dahulu
populer. Software as a Service ini
merupakan evolusi lebih lanjut dari konsep ASP (Application Service Provider). Sesuai namanya, SaaS memberikan
kemudahan bagi pengguna untuk bisa memanfaatkan sumberdaya perangkat lunak
dengan cara berlangganan. Sehingga tidak perlu mengeluarkan investasi baik
untuk in house development ataupun
pembelian lisensi. Dengan cara berlangganan via web, pengguna dapat langsung
menggunakan berbagai fitur yang disediakan oleh penyedia layanan.
2.
Platform
as a Service (PaaS) yaitu seperti namanya, PaaS adalah layanan
yang menyediakan modul-modul siap pakai yang dapat digunakan untuk
mengembangkan sebuah aplikasi, yang tentu saja hanya bisa berjalan diatas
platform tersebut. Seperti juga layanan SaaS, pengguna PaaS tidak memiliki
kendali terhadap sumber daya komputasi dasar seperti memory, media penyimpanan, processing
power dan lain-lain, yang semuanya diatur oleh provider layanan ini. Pionir di area ini adalah Google AppEngine,
yang menyediakan berbagai tools untuk
mengembangkan aplikasi di atas platform Google, dengan menggunakan bahasa
pemrograman Phyton dan Django.
3.
Infrastructure
as a Service (IaaS) yaitu sebuah layanan yang
“menyewakan” sumberdaya teknologi informasi dasar, yang meliputi media
penyimpanan, processing power, memory, sistem operasi, kapasitas
jaringan dan lain-lain, yang dapat digunakan oleh penyewa untuk menjalankan
aplikasi yang dimilikinya. IaaS terletak satu level lebih rendah dibanding
PaaS.Model bisnisnya mirip dengan penyedia data
center yang menyewakan ruangan untuk co-location,
tapi ini lebih ke level mikronya. Penyewa tidak perlu tahu, dengan mesin apa
dan bagaimana caranya penyedia layanan menyediakan layanan IaaS. Yang penting,
permintaan mereka atas sumberdaya dasar teknologi informasi itu dapat dipenuhi.
Perbedaan mendasar dengan layanan data
center saat ini adalah IaaS memungkinkan pelanggan melakukan
penambahan/pengurangan kapasitas secara fleksibel dan otomatis.
F. Sistem Kerja Cloud Computing
Berikut ini sistem
kerja cloud computing yang akan dijelaskan cloud
computing secara sederhana yakni ketika kita membuka internet.Internet
digunakan sebagai server dalam mengolah data. Apa yang dilihat oleh pengguna
adalah perangkat lunak yang menyajikan interface bagi pengguna dari webserver.Perangkat
lunak tersebut berfungsi mengumpulkan perintah-perintah atau instruksi dari
pengguna seperti mengklik, mengetik, mengupload dan lain-lain. Sistem ini memungkinkan
pengguna untuk login ke internet yang tersambung ke program untuk menjalankan
aplikasi yang dibutuhkan tanpa melakukan instalasi.
Infrastruktur seperti media
penyimpanan data dan juga instruksi/perintah dari pengguna disimpan secara
virtual melalui jaringan internet. Kemudian perintah-perintah ini kemudian
dilanjutkan ke server aplikasi. Lalu informasi tersebut disimpan dan dilanjutkan dari database
server atau file server dan disajikan dengan halaman yang telah
diperbaharui. Sehingga pengguna akan mendapatkan manfaat menggunakan
perangkat keras dan perangkat lunak dari komputer seperti mengirim e-mail dan
sebagainya.
Ketika berbicara tentang sistem cloud computing, sistem ini terbagi menjadi dua bagian: ujung depan (front end)
dan ujung belakang (back end). Mereka terhubung satu sama lain melalui jaringan,
biasanya adalah Internet. Front end adalah sisi pengguna komputer (user), atau klien (client).
Sementara
back end adalah bagian “cloud” dari sistem ini.
Front end termasuk komputer klien dan aplikasi yang diperlukan untuk
mengakses sistem komputasi awan. Tidaksemuasistem komputasi awan memiliki
antarmuka pengguna yang sama. Untuk mengakses layanan Web 2.0 seperti email
berbasis web hanya dibutuhkan browser biasa seperti Firefox, Internet Explorer
atau Opera.Namun ada pula sistem cloud
computing yang memiliki aplikasi sendiri (proprietary) yang harus diinstal di komputer client.
Sementara di back endsistem adalah berbagai komputer,
server dan sistem penyimpanan data yang menciptakan “cloud” dari layanan
komputasi. Secara teori, sebuah cloud computer system dapat mencakup hampir semua
program komputer yang dapat anda bayangkan, dari pengolahan data hingga video
game. Biasanya, setiap aplikasi akan memiliki server khususnya sendiri.
Sebuah server pusat
mengelola sistem, memantau lalu lintas dan permintaan client untuk memastikan
semuanya berjalan lancar. Sistem ini mengikuti seperangkat aturan yang disebut
protokol dan menggunakan jenis khusus dari perangkat lunak yang disebut middleware. Middleware network memungkinkan komputer untuk berkomunikasi satu
sama lain. Sebagian besar, server tidak berjalan pada kapasitas penuh. Itu
berarti ada kekuatan pemrosesan yang hasil buangannya tidak terpakai. Maka akan
memerlukan sebuah cara. Teknik ini disebut virtualisasi server. Dengan memaksimalkan output
dari setiap server, virtualisasi server mengurangi kebutuhan pada mesin
dalam bekerja.
G. Perkembangan Cloud Computing
Cloud computing saat ini sangat
populer, selain dari pemain besar software seperti Microsoft dan Google,
perusahaan lain bermunculan hanya untuk menyediakan layanan berbasis awan
sebagai pengganti atau penyempurnaan aplikasi pada PC hari ini. Beberapa dari
perusahaan tersebut adalah Zoho.com, sebuah office suite online, Evernote.com,
merupakan sebuah situs yang ditujukan untuk catatan online, dan
RememberTheMilk.com, manajemen tugas online. Email yang tersedia dalam bentuk
web mail merupakan contoh yang sangat kecil dari teknologi cloud computing. Dengan menggunakan layanan email seperti Gmail dan
Yahoo Mail, orang tidak perlu lagi menggunakan Outlook atau aplikasi desktop
lainnya untuk email mereka. Membaca email dengan browser memungkinkan dilakukan
di mana saja sepanjang ada koneksi internet.
Microsoft sebagai
perusahaan software terbesar saat
ini, melansir “Microsoft Office 365” dan “Windows Azzure” sebagai sistem
operasi (OS) berbasis komputasi awan yang digadang-gadang akan menggantikan OS
Windows yang ada saat ini. Sementara itu Apple melansir “Mobile Me” untuk
pengguna Mac yang disinkronisasikan dengan teknologi Cloud Computing. Sedangkan Google yang sejak 10 tahun silam
mengincar pengembangan teknologi ini mulai mengerahkan para penggunanya dalam
penerapan sederhana cloud computing
melalui layanan “Google Docs” dimana kita dapat memanfaatkan layanan secara
online tanpa harus install program. IBM juga telah meluncurkan produk
pertamanya di teknologi ini sejak tiga tahun silam yang bernama “LotusLive”.
Tidak ketinggalan Hitachi Data System (HDS) sebagai perusahaan data penyimpanan
ketiga terbesar di dunia dari Jepang menggarap “Leapdrive.com” sebagai salah
satu layanan cloud computing berupa
ruang penyimpanan yang diminati publik saat ini.
H. Kelebihan dan Kekurangan Cloud Computing
Kelebihan sistem cloud computing antara lain:
1.
Kemudahan Akses
Ini
merupakan kelebihan yang paling menonjol dari cloud computing, yaitu kemudahan akses. Jadi kita tidak perlu
berada pada suatu komputer
yang
sama untuk melakukan suatu pekerjaan, karena semua aplikasi dan data kita
berada pada server cloud.
2.
Fleksibilitas
Hampir
sama seperti contoh di atas, data yang
kita perlukan tidak harus kita simpan di dalam harddisk atau storagekomputer kita. Dimanapun kita berada,
asalkan terkoneksi internet, kita bisa mengakses data kita karena berada pada server cloud.
3.
Penghematan (Tanpa Investasi Awal)
Pastinya
dengan adanya cloud computing, akan
memungkinkan bagi perusahaan untuk mengurangi infrastruktur IT yang pastinya
memerlukan investasi yang besar, baik berupa investasi hardware, software,
maupun human resources-nya
4.
Mengubah CAPEX Menjadi OPEX
CAPEX
= Capital Expenditure (pengeluaran
modal), sedangkan OPEX = Operational
Expenditure (pengeluaran operasional).
Seperti kelebihan sebelumnya, ini masih seputar masalah keuangan. Jadi dengan
menggunakan teknologi cloud computer
ini, kita tidak harus melakukan pengeluaran modal, sebaliknya kita hanya
melakukan pengeluaran operasional.
5.
Lentur dan Mudah Dikembangkan
Sesuai
dengan salah satu
karakter cloud computing yaitu Rapid Elasticity, maka ini juga
merupakan salah satu
kelebihan cloud computing. Jadi, customer bisa dengan mudah menaikkan
atau menurunkan resource yang
dipakai, dan ini akan mempengaruhi cost yang mereka keluarkan.
6.
Fokus Pada Bisnis Bukan Pada IT
Dengan
mempercayakan semua pengelolaan seputar IT pada cloud service provider, maka kita akan lebih focus pada bisnis kita
bukan pada pengelolaan IT nya.
Kekurangan sistem cloud computingantara
lain:
1.
Hal yang paling wajib dalam cloud computing adalah koneksi internet,
internet bisa dibilang jalan satu-satunya menuju komputasi awan, ketika tidak
ada koneksi internet ditempat kita berada maka jangan harap bisa menggunakan
sistem cloud computing. Hal ini masih
menjadi hambatan khsusnya bagi Indonesia, karena belum semua wilayah di tanah
air terjangkau oleh akses internet, ditambah lagi sekalipun ada koneksinya
belum stabil dan kurang memadai.
2.
Kerahasiaan dan keamanan adalah salah
satu hal yang paling diragukan pada cloud
computing. Dengan menggunakan sistem cloud
computing berarti kita mempercayakan sepenuhnya atas keamanan dan
kerahasiaan data-data kepada perusahaan penyedia server cloud computing. Contoh paling sederhana adalah ketika kita menyimpan foto-foto kita di Facebook dengan beberapa konfigurasi
privasi yang diberikan kepada kita, maka selebihnya kita mempercayakan keamanan
file-file tersebut kepada Facebook.
Andaikata foto-foto tersebut hilang kita tidak bisa menuntut karena kita
memanfaatkan jasa tersebut
secara cuma-cuma alias gratis. Saat ini sudah mulai banyak
perusahaan-perusahaan penyedia sewa hosting (server) penyimpanan file semisal
4shared, Indowebster, Ziddu, dan lain-lain, ada yang gratis dan juga yang
berbayar.
3.
Kualitas server cloud computing adalah salah satu pertimbangan terpenting
sebelum kita memutuskan untuk menyediakan jasa penyedia server cloud computing. Bukan tidak mungkin kita akan dirugikan
ketika server tempat
dimana kita menyimpan file atau akses program sewaktu-waktu akan down atau
berperforma buruk, alih-alih kita semakin dimudahkan dengan cloud computing justru kita malah
dirugikan karena kualitas server yang buruk.
I. Contoh-Contoh Cloud Computing
1) Email
Email
adalah salah satu alat komunikasi yang sudah cukup lama ada. Dalam email
tersimpan data-data pada saat kita mengirimkan atau menerima data. Yang berupa
tulisan atau file. Data-data tersebut dapat kita akses sewaktu-waktu kita
perlukan , tanpa kita harus menyimpan data tersebut pada komputer pribadi
sendiri. Orang lain juga dapat mengakses data tersebut tapi tentunya yang hanya
menerima email itu saja.
2) Data
storage online
Penyimpanan
data pada personal komputer tentu akan sangat terbatas. Jika harus membeli
server sendiri tentu sangat mahal. Oleh sebab itu saat ini kita dapat menyewa
atau bahkan ada yang menyediakan server gratis yang dapat kita akses secara
online. Contohnya adalah Humyo, ZumoDrive, Microsoft’s SkyDrive, S3 from
Amazon, dan masih banyak yang lain.
3) Colaboration
Tools
Pengkolaborasian
data sering kali diperlukan. Karena data yang ingin kita simpan bermacam-macam
jenisnya dan fungsinya, ada banyak tools yang dapat digunakan. Contohnya adalah
Spicebird, Mikogo, Stixy and Vyewt.
4) Virtual
Office
Sering
kita memerlukan office untuk memproses data-data. Saat ini kita dapat
menggunakan office tidak hanya yang sudah terinstall namun kita juga dapat
menggunakan office yang disediakan secara online. Contohnya antara lain Ajax13,
ThinkFree and Microsoft’s Office Live.
5) Kekuatan
ekstra processing
Bila
membutuhkan kekuatan untuk memproses secara cepat tanpa perlu membeli perangkat
tambahan maka salah satu solusinya adalah Amazon’s EC2 virtual computing ini juga dapat diatur sesuai dengan kebutuhan
individu masing-masing orang. Contoh yang lain adalah AbiCloud, Elastichosts
and NASA’s Nebula platform.
J. Implementasi Cloud Computing
1)
Implementasi Cloud
Computing Pada Bidang Pendidikan
Pada bidang Pendidikan, Cloud Computing digunakan antara
lain pada Yahoo Email dan Gmail. Pengguna tidak perlu software
atau server untuk menggunakannya. Semuanya hanya memerlukan koneksi internet
dan pengguna dapat memulai mengirimkan email. Software manajemen email dan
server semuanya ada di cloud (internet) dan secara total dikelola oleh provider
seperti Yahoo, Google, dan lain-lain.
Contoh lain penerapan Cloud
Computing yaitu pada Google Apps, yaitu kumpulan berbagai aplikasi Google yang
secara terintegrsi dapat digunakan oleh sebuah komunitas. Dalam bidang
pendidikan, ada yang dinamakan Google Apps for Education yang menawarkan kepada
lembaga-lembaga pendidikan berupa solusi “hosting gratis” untuk mengelola
email, chat, kalender, berbagai dokumen, dll. Google sendiri menyebut layanan
ini sebagai sebuah solusi komunikasi dan kolaborasi yang terintegrasi. Fitur-fitur
utama google apps untuk pendidikan adalah Gmail, Google Calender, Google Talk, Google
Docs, Google Sites, dan Google Video For Education. Seorang administrator Google
Apps sebuah lembaga pendidikan dapat memberi akses kepada para pemakainya ke
sejumlah aplikasi Google yang lain.
2)
Implementasi Cloud
Computing Pada Bidang Informasi dan
Ekonomi
Pada bidang telekomunikasi, Cloud Computingmenyediakan layanan sistem informasi yang terpusat,
yaitu data-data yang tersebar di berbagai daerah dapat dikelola dan dipantau
oleh pusat data. Berikut adalah implementasi Cloud Computingpada bidang telekomunikasi :
·
Terselesaikannya masalah maintenance jaringan inti dan aplikasi inti
yang dapat dilakukan secara remote
tanpa
harus datang ke masing-masing daerah. Perawatan infrastruktur di daerah hanya
sebatas hardware dan software user serta koneksi ke jaringan internet saja.
·
Sebagai solusi broadband
economy di daerah. UMKM yang tersebar di berbagai daerah memungkinkan untuk
dijangkau dan diintegrasikan ke dalam suatu sistem e-commerce yang terintegrasi secara nasional melalui cloud computing.
DAFTAR PUSTAKA
Moedjiono. 2010. Cloud Computing: Gelombang Informatisasi Layanan Dunia Bisnis Masa
Depan. Program Pascasarjana Universitas Budi Luhur.
Afdhal. 2013. Studi Perbandingan Layanan Cloud
Computing. Fakultas Teknik Universitas Negeri Syiah Kuala.
Fersisilia Anggi. (2014), “Mengenal Cloud Computing, Trend
Teknologi Komputer Masa Kini.”http://pusatteknologi.com/pengertian-manfaat-cara-kerja-dan-contoh-cloud-computing.html
(diakses pada 18/11/2014)
Lina Asriana, Surianti, dkk. (2013), “Cloud Computing.”http://penjelajahelektronika.blogspot.com/2013/05/normal-0-false-false-false-en-us-x-none.html
(diakses pada 18/11/2014)
Dede Kurniadi. (2014),
“Mengenal Cloud Computing dan Cara Kerjanya”
http://dedekurniadi.web.id/2014/01/29/mengenal-cloud-computing-dan-cara-kerjanya/
(diakses pada 18/11/2014)
Pusat
Teknologi. (2014), “Pengertian, Manfaat, Cara Kerja dan Contoh Cloud Computing”
http://pusatteknologi.com/pengertian-manfaat-cara-kerja-dan-contoh-cloud-computing.html(diakses pada
20/11/2014)
Ramli Yana.
(2013), “Cloud Computing dan Implementasinya” http://ramliyana-fisika.blogspot.com/2013/06/cloud-computing-dan-implementasinya.html (diakses pada
20/11/2014)